15 Hal Penting Pelaksanaan AKM

15 Hal Penting Pelaksanaan AKM – Sekolah harus menyiapkan semua murid untuk penerapan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), walau pada realisasinya kelak cuman 30 murid dari setiap sekolah yang mengikut AKM.

Untuk tingkatan Sekolah Dasar, asesmen akan dilaksanakan pada kelas 5. Sedang untuk jejang SMP, SMA dan SMK, yang akan ikuti AKM ialah kelas menengah atau kelas 2.

“Meskipun tidak semua murid yang akan di-asesmen, akan tetapi sekolah perlu mempersiapkan semua peserta didik. Sebab kelak 30 murid itu akan diputuskan secara acak. Dan tidak tutup kemungkinan ada survey kepribadian pada semua peserta didik,”.

Sri Wahyuningsih menerangkan, faksinya berniat mengundang perwakilan sekolah, baik secara bertemu muka atau virtual, agar mengemukakan penglihatannya mengenai tata urus sekolah yang bagus.

Beberapa sekolah yang diundang disuruh untuk menyalurkan praktek baik mereka agar dapat dilakukan di beberapa sekolah lain.

“Sebab saat ini bukan jamannya kembali kita tampilkan sekolah kita terhebat, tetapi bagaimana sekolah yang luar biasa itu dapat memberikan inspirasi supaya seluruh sekolah jadi luar biasa,” tegas Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud.

Dengan demikian, beliau mengharapkan, semua Sekolah Dasar dapat mempunyai tata atur yang bagus, memberi edukasi ke peserta didik secara maksimal, dan memperoleh nilai yang bagus di dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

Pada artikel ini kami akan memberikan gambaran untuk anda yaitu 15 Hal Penting Pelaksanaan AKM yang bisa anda pelajari.

Daftar Isi

15 Hal Penting Pelaksanaan AKM

Informasi penting pelaksanaan asesmen nasional bisa Anda pelajari pada 15 hal penting pelaksanaan AKM yang akan kami berikan di bawah ini.

Apakah akm penting ? Jika Anda bertanya demikian berarti Anda sudah mulai memikirkan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum).

1. Apa itu AKM?

Asesmen Nasional ialah program penilaian pada kualitas tiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada tingkatan dasar dan menengah.

Kualitas unit pengajaran dipandang berdasar hasil belajar siswa yang fundamental (literasi, numerasi, dan watak) dan kualitas proses mengajar-belajar dan cuaca unit pengajaran yang memberikan dukungan evaluasi.

Beberapa informasi itu didapat dari 3 instrumen khusus, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar.

Sudah mengetahui berita Ujian Nasional yang ditukar jadi Asesmen Nasional pada tahun 2021 kedepan? Atau kamu masih bimbang dengan aturannya?

Pada dasarnya sama seperti yang dikutip dari kompas.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan jika peralihan fundamental pada Asesmen Nasional ialah tidak akan menilai perolehan peserta didik secara pribadi, tetap menilai dan memetakan mekanisme pengajaran berbentuk input, proses, dan hasil.

Mengapa sih dirubah jadi Asesmen Nasional? Mendikbud menginginkan perubahan standard kelulusan dari Ujian Nasional jadi Asesmen Nasional dapat menggerakkan pembaruan kualitas evaluasi dan hasil belajar peserta didik di Indonesia. Disamping itu, untuk meng-upgrade pendidikan supaya menjadi bekal untuk angkatan muda di masa depan.

Bagaimana, telah mulai memahami atau tetap miliki beberapa pertanyaan? Agar kamu betul-betul memahami berkenaan ketetapan dan apa yang diteskan pada Asesmen Nasional, baca baik beberapa poin utama di bawah ini berdasarkan paparan Kemendikbud.

2. Apakah bedanya Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional (UN)?

Ujian Nasional hanya mengukur capaian hasil belajar kognitif individu peserta didik di akhir jenjang. Sedangkan Asesmen Nasional memotret input, proses, hingga output satuan pendidikan yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan.

15 Hal Penting Pelaksanaan AKM
15 Hal Penting Pelaksanaan AKM

3. Siapakah yang bisa menjadi peserta Asesmen Nasional?

Adapun peserta Asesmen Nasional adalah sebagai berikut:

  1. Diikuti oleh semua satuan pendidikan / sekolah tingkat dasar dan menengah di Indonesia, dan program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM.
  2. Diikuti oleh beberapa peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang diputuskan secara acak oleh Pemerintahan. Penyeleksian ini akan pertimbangkan factor sosial dan ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperbolehkan mengubah contoh siswa sebab bisa mengubah hasil dan tindak lanjut pembaruan pembelajaran.
  3. Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh semua peserta didik yang ada pada sesi akhir program belajarnya.
  4. Diikuti oleh guru dan kepala sekolah di tiap satuan pendidikan.

4. Kenapa sebagai contoh ialah siswa kelas V, VIII, dan XI?

Perihal ini dilaksanakan supaya siswa sebagai peserta Asesmen Nasional bisa rasakan pembaruan pembelajaran saat mereka masih ada di sekolah itu.

Disamping itu, ini mempunyai tujuan untuk memotret pengaruh proses dari pembelajaran di tiap satuan pendidikan atau sekolah.

5. Apakah yang dimaksud dengan ‘minimum’ pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?

Kontent yang diukur pada literasi membaca dan numerasi ialah kontent yang memiliki sifat esensial dan berkelanjutan lintas kelas atau tingkatan. Tidak seluruhnya kontent pada kurikulum diteskan, hingga sifatnya minimal.

6. Kenapa yang diukur ialah literasi dan numerasi?

  • Literasi Membaca

Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, mereflesikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat

  • Numerasi

Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia

Literasi dan numerasi adalah kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan dibutuhkan oleh seluruh siswa, lepas dari apa kedudukan dan cita-citanya di hari depan.

Disamping itu, ke-2 kompetensi ini perlu ditingkatkan secara lintas mata pelajaran bukan hanya lewat pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.

Ini juga mempunyai tujuan untuk menggerakkan guru seluruh mata pelajaran untuk lebih konsentrasi pada peningkatan kompetensi membaca dan berpikiran logis-sistematis.

7. Apakah bedanya AKM dengan Survey Karakter?

AKM menghitung hasil belajar kognitif yang menghitung literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) siswa.

Sementara Survey Karakter menghitung hasil belajar emosional yang merujuk pada Profile Pelajar Pancasila di mana pelajar Indonesia mempunyai kompetensi global dan bertingkahlaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

(Beriman, bertakwa, berakhlak mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong royong; Berakal kritis; Mandiri; Kreatif)

8. Apa komponen dari literasi membaca dan numerasi yang diukur pada AKM?

Apakah bedanya Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional (UN)?

9. Bagaimana bentuk soal Asesmen Nasional?

Objektif:

  • Pilihan Ganda (cuman 1 jawaban betul)
  • Pilihan Ganda Kompleks (jawaban betul lebih dari 1)
  • Menjodohkan
  • Isian singkat (angka, nama/benda yang telah fixed)

Non-Objektif: Essay

10. Kapan AKM akan dilaksanakan?

Diperkirakan penerapan AKM untuk siswa kelas VIII tingkatan SMP/MTs, dan kelas XI tingkatan SMA/MA, dan SMK akhir Maret 2021.

Penerapan AKM untuk siswa kelas V tingkatan SD/MI ialah pada bulan Agustus 2021.

11. Seberapa banyak soal yang akan diselesaikan saat AKM?

Siswa kelas V akan kerjakan 30 soal untuk tiap-tiap literasi membaca dan numerasi. Sedang siswa kelas VIII dan XI akan kerjakan 36 soal.

12. Berapakah lama waktu pelaksanaan Asesmen Nasional?

Apakah bedanya Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional (UN)?

13. Apa soal AKM untuk peminatan IPA, IPS, Bahasa, dan Agama berbeda? Apa pembagian alokasinya seperti UN?

Tidak. AKM menghitung kompetensi mendasar yang penting didalami seluruh siswa tanpa membandingkan peminatannya.

Oleh karenanya semua siswa akan mendapatkan soal yang menghitung kompetensi yang serupa.

Keunikan kerangka bermacam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam macam stimulan soal-soal AKM.

14. Apa ada kisi-kisi dan contoh soal AKM?

Tidak ada kisi-kisi. AKM diatur berdasarkan beberapa indikator kompetensi yang membuat lintasan kompetensi hasil belajar yang memiliki sifat kontinum.

Pusmenjar menyiapkan contoh soal AKM untuk tiap indikator kompetensi.

15. Adakah nilai/score minimal dalam AKM?

Tidak. AKM memberikan laporan prosentase siswa dalam tiap tingkat kompetensi. Diinginkan seluruh siswa capai tingkat kompetensi cakap atau mengusai.

Untuk menguasai Asesmen Nasional, kamu harus pelajari ide tiap materi pelajaran secara baik, tidak cuma mengingat materi.

Nah, itulah 15 hal penting lelaksanaan AKM, mulai dari saat ini pahami ide dasar dengan bantuan video beranimasi dan beberapa ribu latihan soal yang sudah tersebar di internet.

Originally posted 2020-11-27 16:42:03.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *